Friday 14 November 2014

Peluk

Rindu itu begitu menggebu, hingga akhirnya berujung pilu. Aku memejamkan mataku berharap kita akan bertemu, tapi yang terjadi mataku hanya menjadi sendu.

Kota itu.... kenangan itu........
Aku memahami begitu berharganya waktu, akupun paham khayalan tak akan pernah seindah kenyataan. Kamu dan aku dihadirkan hanya sebagai tempat pembelajaran, yang tak kupahami mengapa semua begitu berkesan.

Sesak nafasku...... bagaimana bisa aku melupakan kita yang saling memeluk?  Saling bermain dengan pasiran waktu, membuat memory yang seperti enggan dihapus tapi nyatanya pun tetap pupus.

Aku memahami setelah pertemuan selalu ada perpisahan. Tidak pernah sedikitpun ku abaikan pertemuan-pertemuan kamu dan aku, begitupun kamu yang kusadari begitu menghargai kebersamaan itu.

Aku ingin bisa memelukmu sejenak, bermain sedikit lebih lebih lama dengan pasiran waktu. Tapi tuhan tidak berhendak, Kamu tau apa yang aku benci dari perpisahan??? Mereka tak selalu berujung dengan peluk.

No comments:

Post a Comment