Saturday 23 May 2015

Kamu yang begitu berarti

Perahu-perahu itu menanti kita dari pinggir dermaga. Danau itu siap untuk kita arungi seperti batu loncatan untuk menarik kita melangkah ke gerbang masa depan.

Tapi.... Kepalaku menggeleng hatiku menunduk.

Aku menatap sekeliling dan yang aku tangkap hanya bulat. Aku putarkan lagi keseluruh pandangan, lalu  pandanganku berhenti padamu. Tapi saat aku memutarkan lagi pandangnku, aku tersadar semua kembali bulat.

Bahwa semua pasti akan berputar dengan semestinya nanti.

Sepasang mata itu begitu meneduhkan, begitu hangat seperti senja. Mata lain tidak akan merasakan apapun karena tatapan itu hanya untukku..... hanya milikku!

Apa yang asik dari malam?

Kita saling bercengkrama, tertawa, bercanda aku menceritakan tentang semua duniaku, dan kamu menceritakan semua duniamu padaku. Saling mempersilahkan masuk entah sekedar bertamu atau akan berlalu.

Lalu apa yang kita takutkan dari malam?

Kita takut menghadapi esok, hati kita selalu bertanya apa esok kita akan tetap seperti ini? Apa esok akan sehangat ini? Apa esok kamu masih disini? Apa esok kita akan mengulang malam seperti ini lagi?? Apa esok......??

Terlalu banyak ketakutan akan esok dalam benak kita, takut melangkah tp juga tetap melangkah, ingin berhenti tapi juga tidak bisa berhenti.

Monday 18 May 2015

Karena mereka yang saya rindukan

Kita pernah bermimpi akan melangkah lebih jauh dari batas yang kita lalui. Kita pernah bercita-cita akan selalu bersama untuk menggapai mimpi kita.

Tapi ternyata ada batas-batas yang tidak kita pahami dan membuat langkah kita berhenti.

Mimpi kita yang tidak lagi sama, cara kita untuk mewujudkan mimpi masing-masing dari kita yang tidak lagi sama. Itu yang seharusnya kita sadari.

Memaksa pun jelas tidak akan menjadi baik. Ada hal-hal yang memang perlu kita lakukan sendiri tanpa perlu bergandengan, tanpa perlu saling merangkul berpelukan.

Ada mimpi yang membuat kita tersadar, bahwa ternyata garis hidup semua dari kita berbeda!!

Kita melepaskan rasa kecewa itu menguap di udara. Sedikit terasing itu pasti, ada jarak itu pasti. Saling bertatap muka dan hanya bertatap layar itu nyatanya jelas membuat kita paham bahwa dunia nyata lebih seru ketimbang maya.

Sesadar kita, masing-masing dari kita memang akan tetap saling merindukan. Tapi terlalu kaku rasanya untuk mengikat pada jarak sementara yang terdekat sanggup memperindah hidup yang terlalu singkat.

Ternyata hanya sebatas ini saja takdir menyatukan kita dalam lingkar genggaman tangan dan pelukan.

Tapi tidak mengapa, karena setelah ini kita akan jauh lebih belajar arti waktu saat nanti kebersamaan itu dipertemukan kembali.

Kepada jarak yang tidak mampu saya tarik mendekat dan kepada waktu yang selalu saya harap nanti akan berhenti pada titik temu. Saya mengadu!

Wednesday 13 May 2015

Selamat malam rindu

Halo rindu........
selamat bertemu kembali, lama rasanya tidak menyapamu. Apa duniamu masih tetap sama? Atau banyak hal yang seru yang belum kamu ceritakan padaku?

Aaaaaah pasti duniamu sangat mengasikkan beberapa waktu terakhir ini bukan? Terlalu asik dengan suasana baru kah? Teman baru? Lingkungan baru? Atau aku yang memang bukan menjadi bagian dari rindu itu lagi???

Syukurlah jika aku sudah bukan menjadi bagianmu lagi. Lagi pula rindumu itu tidak harus melulu tentang aku benar? Harus ada orang baru yang pasti harus pula kamu kenalkan pada rindu.

Jika sesekali rindu itu begitu iseng menanyakan kabarku katakan saja........ "Dia pasti sedang baik-baik saja". Pun begitu juga denganku yang selalu menjawab dengan jawaban yang sama pada rindu.

Oiya rindu....... Beritahu aku jika nanti dia bercerita banyak tentang harinya.  Hhmmm setelah aku pikir-pikir lebih baik tidak perlu, aku yakin dia akan baik-baik saja sama seperti jawabanku.

Iya akan lebih baik begitu, mungkin nanti dia akan bercerita banyak lagi padaku seperti biasanya atau mungkin aku yang tidak akan tahu banyak hal lagi tentangnya.

Rindu.......
Sepertinya aku harus segera pergi, pemain baru dalam hidupku yang sering aku ceritakan padamu sampai mungkin bosan telingamu mendengar namanya sudah datang menjemputku.

Aaaaahh aku lupa untuk mengatakan sesuatu.............

Untuk seseorang yang nanti pasti akan diceritakan banyak olehnya  padamu rindu, yang nanti sedikit membuatnya kesal tapi tetap masih akan dirindukan olehnya, sedikit membuatnya terlihat menjadi laki-laki yang cengeng karena merindukan wanita sepertinya. Aku hanya ingin mengatakan  "Beruntungmu karena telah dipilih olehnya dan beruntungnya aku pernah menjadi bagian dari ceritanya".

Selamat merindu :))

Saturday 2 May 2015

Karena semua akan menjadi tidak apa-apa saat bersamamu

Hasil gambar untuk genggaman tangan



Aku pernah mencoba melepas genggaman tanganmu saat begitu tinggi rasa percaya diriku untuk berdiri. Tapi tidak lama!!! Tiupan angin itu begitu kencang membuat kakiku goyah untuk menopang diriku sendiri.

Bahkan jauh lebih goyah sebelum aku menemukanmu untuk membantu menopangku berdiri. Tadinya aku pikir semua tidak akan apa-apa. Tapi alam bawah sadarku mengatakan berbeda.

Memang karena alasan lain aku mampu menantang dunia, tapi hanya ada satu alasan kenapa aku mampu sejauh ini. Aku pastikan saat dunia menanyakan itu, dengan lantang aku akan berkata "itu karena kamu". 

Beberapa orang memang dihadirkan untuk hadir hanya sekedar tahu tapi tidak dibiarkan sampai mengenal, beberapa diantaranya dibiarkan untuk mengenal tapi tidak dibiarkan untuk memahami, diantaranya dibiarkan untuk memahami tapi dibiarkan memiliki, sisanya dibiarkan untuk memiliki tapi tidak menempati dan yang menempati pasti paham benar dengan sang penghuni.

Sejenak aku kehilangan titik keseimbanganku, permainan waktu menelan keseimbanganku sampai nyeri dadaku.
 
Bisikan dan langkah kaki itu semakin hebat, membuatku semakin terlalu jauh mengikuti permainannya dan semakin jauh aku berjalan, semakin sesak juga nafasku. Tak jarang membuatku tersengal-sengal.

Tapi pahamkah kamu??

Aku selalu berharap ada sosokmu yang menarikku keluar saat aku begitu kehilangan keseimbanganku, selalu dan selalu begitu. Benar saja, aku melihatmu mengulurkan tangan disaat yang lain membiarkan. Aku melihatmu mendorongku disaat yang lain menjatuhkan. Lalu aku menyadari satu alasan, hanya satu saja tapi cukup untuk menarikku dari waktu " Karena semua tidak akan apa-apa saat aku bersamamu".