Wednesday 31 December 2014

Mengikutimu

Akan ada masanya nanti saat kamu lelah untuk menuntut. Bukannya aku tidak mempunyai pendirian dan berdiri sebagai pengikut. Tetapi.....ada kalanya aku harus sedikit merendah, bukan supaya kau terlihat hebat. Hanya saja aku ingin kau berfikir kau yang terlalu kaku atau aku yang begitu lugu.

Tapi nampaknya kau justru terlihat besar kepala. Kalau kau paham hati wanita, kau akan mengerti bagaimana hatinya kecewa.
Kau paham kami terlalu sering memenangkan perasaan ketimbang bermain dengan pemikiran. Lalu kenapa masih membuat kami menjadi terlalu banyak bermain dengan rasa kalau ternyata ujung-ujungnya bermain dengan luka?

Sudah ku peringatkan padamu jangan sampai aku lelah mengikutimu. Tapi ternyata kepalamu sekeras batu. 

Besar harapanku pada seorang lelaki sejati, maka dengan sengaja aku membiarkan diriku mengikuti. Tapi cepat atau lembat saat aku sadar kau bukanlah seseorang yang layak untuk aku ikuti lagi. Jangan heran, jika aku harus mencari seorang pengganti.

Tuesday 30 December 2014

Tarian luka

Gadis kecilku menari dalam hujan
Dia seperti menari dalam sambutan
Mungkin dia sebut ini kebahagiaan
Atau sebenarnya dia sedang pergi menyambut kedamaian

Dia menelan tawa dalam kepedihan
Menutup rapat pada semua orang yang seolah-olah ingin menanyakan
Dia paham benar apa itu menggenggam
atau justru hanya membiarkan semua begitu saja tenggelam

Entah apa yang dia cari, berlari pada kota mati
Selalu berharap bawa semua aku hidup kembali
Mengutuk takdir yang seolah-olah enggan untuk berlari
Gadis kecilku bertanya padaku, apa itu bahagia?
Bagaimana bisa semua orang tertawa?
Seperti apa itu berwarna? Aku juga ingin merasakan warna.
Aku hanya tau warna itu noda. Begitu katanya.

Mungkin dia tidak pergi, tidak juga mengerti
Bahwa kebahagiaan adalah senjata
Sedikit kau mengenal bahagia
lalu kau tertawa.................
Tapi selamanya kau paham
bahwa itu senyatanya luka

Tiga warna

Satu warna memberi rupa pada putih
Sepasang merpati putih datang untuk memadu kasih
Gerimis itu begitu mengusik, awan itu semakin pekat
Jika hidup hanya seperti trafic light, lalu apa arti warna pelangi?

Alam begitu luas dan indah
Tapi kau hanya mengetahui tiga warna
Merah, kuning, hijau

Kau hanya harus maju seperti pionir dalam catur
Seperti warna hijau pada trafic light
Pionir-pionir yang rela mati demi ratu
Merpati itu bahkan lebih memiliki derajat, kau tau mereka megejekmu

Mereka menari dalam hujan, bebas.........
Tapi kau hanya mengenal tiga warna
Kau tau, kau hanya harus berjalan jika memang harus
Bersiap jika memang harus
Berhenti jika memang harus berhenti

Monday 29 December 2014

Jingga

Langit itu indah sore ini, sayang saja aku disini terlalu menyendiri. Mataku terpejam mungkin aku mengharapkan datangnya pelangi, atau sebenarnya aku menginginkan mentari.
Entahlah........

Aku ingin kuat seperti pohon yang begitu mengakar. Tapi entah bagaimana semuanya hanya seperti berkelakar.

Melodi itu begitu mengalun anggun dalam kenangan, sama seperti dua anak manusia yang saling kehilangan. Mencari dan mencari tapi hanya terjebak dalam satu situasi.

Terhimpit, terjepit.........
Ingin beranjak, tapi ternyata jalanan terlalu menanjak. Tidak beranjak berarti siap untuk terjebak.
Apa itu jingga??? Apa itu senja?? Apa rasa hangatnya selalu sama??

Saturday 27 December 2014

Aku dan ibu

Sengaja tidak aku tuliskan tentangmu pada hari ibu. Mereka bilang itu adalah hari spesial untukmu lalu aku bertanya apa kabar hari-hari lain? Tanpa aku ucapkan pun ibu paham aku mencintaimu tidak perduli hari tidak perduli itu sabtu, minggu, atau rabu.

Bagian yang aku heran adalah satu hari itu semua socmed memamerkan kebersamaan dengan ibu mereka dengan segala ucapannya. Lalu apa kabar lagi dengan hari-hari yang lain? Memberi kabar saja bisa lupa.Terkadang ibu memintamu melakukan apa yang diperintah tapi kamu malah berkeluh kesah.

Aku percaya ibu tidak menginginkan satu hari itu menjadi satu-satunya hari yang spesial. Pun ibu tidak ingin hanya mendengarkan ucapan-ucapan, maka tunjukkanlah dengan perbuatan.
Jika itu adalah hari yang benar-benar spesial, apa hari itu bisa membayar susah payahnya merawatku dari kecil hingga dewasa? Jika jawabannya iya mungkin aku sudah durhaka.

Tapi.........
Sepahamku ibu tidak memintaku untuk menjadikan hari itu spesial untuknya, tapi dia memintaku menjadikannya spesial disetiap waktu yang aku punya.

Sepahamku ibu tidak memintaku menunjukkan rasa sayang lewat ucapan, ibu lebih bahagia saat aku menunjukkan dengan perbuatan.

Dan sepahamku ......... semua hari spesial untuknya, tanpa perlu aku rayakan tanpa perlu aku ungkapkan. 

 


Wednesday 24 December 2014

Perihal rasa

Saat kamu mencintai jangan heran semua hal menjadi pelangi. Tapi jangan lupa hari ini kamu mencintai suatu hari nanti kamu juga membenci. Itu rasa! Berubah-ubah semau hati.

Sepahamku, jika kamu benar-benar menyayangi seseorang, rasa itu tidak akan berubah meski kamu mencoba beralih dengan seseorang. Rasa itu akan tetap sama meski berpisah, begitu pun saat bertemu lagi rasa itu akan tetap sama tanpa celah.

Jangan begitu khawatir dengan permainan waktu, anggap saja ketika kita bergandengan tangan bersama kita benar-benar sepasang kekasih yang mabuk asmara, lalu saat melepas kita adalah sepasang manusia yang bersama tapi tanpa rasa. 

Tapi........ akan jauh berbeda jika semua ungkapan rasa yang keluar itu tidak dari hati, maka kata-kata itu adalah kata mati. 

Jujur saja aku masih menanti dia yang bersabar, meski dia tau menanti itu tidak pernah sebentar. Dia yang tidak pernah berhenti berharap, meski dia tau harapannya itu seperti gelap, dia yang berjuang, meski dia tau tidak semua perjuangan berujung senang. Dia yang masih setia dan mencinta, meski dia tau itu adalah luka.

Saturday 20 December 2014

Tak jera


Saya cuma butuh satu orang untuk percaya bahwa semua mimpi-mimpi saya akan menjadi nyata. Disaat yang lain hanya melihat dengan sebelah mata, hari ini saya menyaksikan perjuangan seorang anak manusia sedang berlaga dalam satu arena, dan dia berhasil membuat semua mata terpana.

Mereka yang tidak mengerti apa itu berjuang ataupun yang lupa rasanya pernah menjadi pemenang tentu hanya akan melenggang. Tidak heran...manusia memang terkadang gila akan pujian, dan memilih untuk tidak lagi mengenang. Mereka lupa bahwa tiap "mereka" yang pernah jatuh dan tidak pernah merasa jera bisa saja menjadi boomerang.

Sampai detik dimana saya menjadi saksi hidup perjuangan seorang anak manusia. Saya masih percaya pada sang pencipta bahwa setetes keringat dan air mata tidak akan pernah tega untuk dibalas dengan rasa kecewa di dada.

Saya yakin, kamu yang pernah menanti "mereka" saat berjuang pada mimpi-mimpinya untuk menaklukkan dunia paham betul bagaimana rasanya bahagia. Bukan karena kamu yang sedang berbahagia "sebenarnya", hanya saja masa penantian itu berhenti dengan pelukan "terimakasih" dari mereka yang pernah dihina tanpa harus banyak berbicara.

Wednesday 17 December 2014

Cinta pertama

Meskipun aku bukan yang pertama tapi............. terimakasih sudah pernah menjadikanku sebagai pemeran utama. Tidak perduli singkat ataupun lama perjalanan kita, setidaknya aku dan kamu pernah menjadi bagian yang tidak terlupa pada bagian dari masing-masing kita.

Untukmu cinta pertama..........
Aku hanya sedang mengenang kembali masa-masa kita. Aku ingat saat kamu meminta izin pada orang tuaku untuk kencan yang pertama! Untuk anak seusia SMA itu hal yang luar biasa.

Aku paham begitu grogi dan tegangnya kamu, hingga membuat gerahammu begitu mengeras. Tapi kamu berusaha untuk terlihat tenang dan lugas. Walaupun jujur saja keringatmu begitu deras, hingga membuatku tertawa puas.

Aku tidak terbiasa untuk pergi dengan lelaki yang terhitung baru aku kenal. Tapi aku tidak paham ketika itu kamu, aku merasa seperti kehilangan akal. Sejujurnya ini begitu kekanakan untuk dikenang, tapi terlalu sayang untuk dibuang.
Ada banyak kata "seharusnya" yang ingin aku ungkapkan. Tapi aku pikir tidak "seharusnya" juga aku tuliskan.

Aaahhhh....... aku lupa.
Apa kabarmu cinta pertama????

Terimakasih sudah pernah singgah, Terimakasih sudah pernah bersedia menjadi tempat berkeluh kesah,
Terimakasih sudah mengajarkanku untuk pernah bersusah, Terimakasih sudah pernah mengejar walaupun akhirnya juga menyerah,
Terimakasih sudah pernah bersama walaupun berujung pisah.

Tuesday 16 December 2014

Ketika wanita menangis

Ada yang tidak dimengerti lelaki ketika kami menangis. Kami tidak pernah mengeluarkan semua itu secara gratis! Ada bagian dari hati yang terlalu teriris saat kamu pergi dengan mengucapkan kata pisah dengan begitu manis.

Sebelumnya aku tidak pernah begitu yakin bahwa aku jatuh hati, tapi saat melihatmu aku yakin kamu tidak akan hanya hidup dalam mimpi.

Tau kah kamu?
Aku masih mengharap pinjaman lenganmu saat hatiku berduka.
Jangan kamu kira aku akan bisa hidup bahagia. Kamu tidak pernah tau begitu gilanya wanita ketika kami sedang jatuh cinta, dan begitu dramanya kami ketika semua pecah menjadi air mata.

Jangan begitu terkejut saat melihatku kembali. Karena mungkin aku akan terlihat begitu lusuh atau bahkan bahkan justru membuat hatimu kembali rusuh.

Aku tidak membencimu, kamu tau sulit untukku beralih dari hatimu. Aku pernah begitu diinginkan olehmu, dan saat ini aku yang begitu menginginkanmu. Tapi ketika aku yakin aku memilihmu kamu hanya membuat semua menjadi begitu abu-abu.

Apa yang begitu hebat ketika wanita menangis? Kami tidak pernah mengeluarkan semua perasaan perih dihadapan lelaki yang kami cintai. Kami mungkin terbiasa untuk menyimpan di hati sendiri, lalu lari bersama sepi. Percaya saja kami pasti bahagia, walaupun mungkin tidak akan tertawa seperti biasa.

Tuesday 9 December 2014

Menatapmu


Aku menatap kedua matamu lekat saat ini, entah bagaimana untuk kesekian kalinya aku tetap menyukai tatapan dalam dari sorot mata seseorang yang menggugah sepi. 

Mata kita saling beradu tapi entah bagaimana nasib kita hanya seperti dadu. Mencoba bermain pada keberuntungan yang tetap saja membawa kita pada permainan. Selalu melingkar dan tidak pernah bisa keluar.

Tak perlu banyak alasan untuk tetap tertawa, asal bersama saja aku sudah bahagia. Pun tidak perlu aku jadikan kamu sosok yang begitu sempurna, untukku seperti itu saja kamu sudah begitu aku puja.
Ingin sekali rasanya melangkah mundur tapi kita tau hidup tak berjalan seperti undur-undur. Kita hanya membiarkan waktu berjalan maju, tanpa pernah tau kita akan menyatu atau kita hanya sama-sama berlalu.

Akan kupastikan padamu saat mata kita kembali bertemu. Apa kita masih meragu atau kita masih saling tersipu malu. Entah tipis atau besar harapanku tapi yang aku tau, aku cuma mau kamu!

Thursday 4 December 2014

Abaikan saja.

Kalau kamu tidak suka mendengar celotehku tutup saja kupingmu. Kalau kamu tidak suka tingkahku tutup saja matamu. Kalau kamu tidak suka kehadiranku tutup saja pintu rumahmu. Kalau kamu tidak suka dengan semua caraku maka pergilah dariku jangan ragu-ragu.

Aku tidak menyumpahimu, mengutukmu, ataupun mewanti-wanti dirimu. Hanya saja kamu perlu tau, kamu tidak akan pernah mendengar celotehanku setelah ini, tidak akan pernah melihat semua tingkah anehku lagi, aku tidak akan mencarimu dan setia berdiri menunggumu di depan pintu rumahmu, karena kamu tidak perlu lagi repot-repot memperhatikan semua tentangku.

Jangan kamu kira aku menangis mengharapkanmu. Tidak! Sedikitpun tidak! Aku ingin dicintai dan mencintai bermusim-musim. Dengarlah........... kalaupun kamu ingin mencari, ku tegaskan kamu tidak akan mungkin menemukan lagi sosok sepertiku, sosok yang selalu kamu acuhkan, kamu abaikan, kamu anggap cerewet, seseorang yang selalu kamu anggap tidak penting karena semua kekurangannya.

Mungkin kamu akan menyadari arti dari sosok "aku" saat kamu merasa kehilangan. Kamu tau? Setelah kamu mulai merasa kehilangan kamu tidak akan begitu mudahnya menemukan.
Kesempatan kedua tidak akan semudah kesempatan pertama. Kamu sudah mengertikan? Ternyata sulit untuk bertahan pada yang lama, ketimbang jatuh cinta lagi pada seseorang saat tatapan pertama.

Arti menunggu

Aku tau kau yang paling sulit untuk meluluhkanku.
Aku pun paham kau yang begitu sabar menungguku.
Aku tidak sedang bermain-main denganmu. Percayalah!
Aku hanya sedang memintamu untuk sedikit bersusah payah.

Aku bukan orang yang begitu mudahnya meluluh.
Kau pun tau aku bukan orang yang begitu gampang untuk perduli dan memperhatikan.
Aku hanya akan berlaku manis padamu ketika aku merasa hatiku tersentuh.

Kau katakan padaku "jangan terlalu mahal, aku tak mampu membeli" aku tersenyum, ku katakan padamu "kalau kau tak suka yang mahal maka pilihlah yang murah".
Kalau kau tidak suka menunggu maka jangan habiskan waktumu untuk berdiri disitu.
Aku pikir kau menyerah, nyatanya aku salah.

Kau tetap begitu sabar dan setia untuk menanti tanpa henti. Saat melihatmu aku mengerti, ketika seorang lelaki benar-benar menyukai mereka tidak akan berhenti sampai pada titik memiliki. Mereka akan menanti, menanti dan menanti sampai seorang wanita itu akan menjatuhkan hati lalu berbalik untuk mencintai.

Monday 1 December 2014

Dont you remember?

Please dont ever say sorry, if you still can't make me happy!!
Did you remember on april???
A month where we said a lot of of promise, a lot of dream, and we laughing each others?

Did you remember??
Yes i did, i can remember it.

Thats a month were cupid just sending his arrow for us.
Its like i can see oase in you
Im still falling to deep in your heart beat.
Dont ask why it can be??
Cause i just know, if its not you it couldn't be same.

Do yo believe? I lost a part of my  self if its not you.
Im swear its true. You are my sun in morning and my lullaby in evening. You asked me why??? Then i said because i call you home.

Well, listen up to me. In relationship a swallow doesn't make the summer. If one day we have to face on about distance then we fight, please remember our dream, remember about us,remember why you falling in love with me?