Thursday 17 December 2015

Pertengahan Desember

Terimakasih kepada waktu karena telah mengajarkan banyak hal untuk mengenal lalu.

Terimakasih untuk kamu, segelintir orang yang pernah bertamu. Karenamu kami menjadi pribadi yang tidak mau lagi untuk mempelajari tentang ragu, semu dan palsu.

Jejak-jejak rindu itu mengantarkanku pada candu tentang temu diujung haru.

Jika sekali ini hujan tidak menahan mendungnya lagi. Tak akan kupatahkan hatiku untuk kedua kali

Bukan tidak cemas perasaanku mengantarmu berjalan pada penghujung desember.

Membukakan pintu untukmu, membiarkanmu mempelajari banyak hal yang belum sempat aku ajarkan padamu

Sedikit penyesalanku kenapa sosok-sosok itu bukan aku?

Patahku tidak akan sama dengan patahmu. Pun begitu pula dengan pekatnya rindu

Jika kita tidak bisa menyatu seperti air laut yang selalu menghampiri bibir pantai

Mungkin tidak akan menjadi apa-apa jika setidaknya kita menjadi karang penghias tepian pantai

Tapi setidaknya aku ingin mencintaimu sekali lagi pada juli. Membenamkan sepi dan mimpi menghidupkan hal-hal yang telah pergi dan mati

Hanya satu kali saja, yaaa paling tidak sampai detak jantungku ikut berhenti.

Saturday 5 December 2015

Saya ingin menyederhanakannya

Saya paham benar manusia selalu hadir dengan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Kamu pernah hadir dalam kehidupan saya. Lalu ternyata saya menjunjungmu tinggi, saya lupa bahwa kamu adalah makhluk ciptaanNya.

Waktu mengajarkan saya untuk belajar lebih tentang ikhlas dan sabar. Melepaskan dengan lapang apa yang memang seharusnya pergi dan menjadi takdir

Saya tidak lupa bahwa kamu adalah bagian dalam doa saya lalu namamu saya sebut dalam 1/3 malam ketika saya bersujud

Pun saya tidak lupa bahwa jika suatu hari segala hal yang saya doakan atas segala harapan yang saya impikan tidak menjadi hal yang terbaik untuk saya menurutNya. Maka saya perlu kembali memahami bahwa semua telah menjadi ketentuanNya

Jangan mencintai saya karena kecantikan paras karena suatu hari kulit saya pasti akan keriput.
Jangan mencintai saya karena kecerdasan saya karena suatu hari saya pasti akan menjadi seseorang yang pelupa.
Jangan mencintai saya karena kedewasaan saya karena suatu hari nanti saya pasti akan kembali seperti anak-anak.
Jangan mencintai saya karena kemandirian saya karena suatu hari nanti mungkin saya tidak akan semandiri sekarang.

Kali ini saya tidak ingin mencintaimu dengan sedemikian rumit

Saya ingin menjadikannya lebih sederhana, karena saya ingin mencintaimu karena Allah

Tetaplah berusaha menjadi laki-laki yang terbaik untuk hidupku kelak. Tentu ini benar bahwa laki-laki yang baik pasti akan memuliakan wanitanya kelak.

Kalaupun kabarmu kabur, saya cukup tau diri saja

Saya percaya setiap apapun yang terjadi dalam hidup saya entah apapun itu ceritanya. Itu adalah skenario terbaik yang ditulis olehNya pun demikian untuk kita

Karena sesungguhnya tidak ada yang mengetahui pasti tentang perasaan dan hati seseorang kecuali pencipta kita. Maka saya hanya ingin membuat segala hal tentangmu menjadi lebih sederhana, itu saja.