Monday 5 January 2015

Protesan kecil

Saya terjebak dalam satu situasi pelayanan untuk masyarakat, dimana orang-orang mulai mengantri lalu mengutuk dalam hati tanpa berhenti.

Bukan tanpa sebab mereka menahan hati. Tapi apa bedanya jika sebuah aspirasi hanya diutarakan tapi tetap tanpa perubahan?

Entah dibagian mana yang salah. Sebagai penikmat wajar jika kami mengeluh pada titik titik celah.
Kami tidak akan berkeluh kesah jika semua sudah tertata rapi. Banyak hal yang bisa kami lakukan dalam waktu 24 jam dalam sehari.  Tapi kami justru sibuk berdiri dan mengantri.

Bukannya tidak mau mengikuti aturan, tapi coba saja perhitungkan berapa jam waktu yang terbuang dengan menunggu hal yang tidak kunjung pasti. 

Saya paham semua akan berjalan lancar ketika si merah raflesia yang berbicara. Kami hanya membutuhkan timbal balik yang sama. Kenyataanya ketika raflesia berbicara penerimaan memang cepat, tapi out put tetap saja lambat.

Hasil gambar untuk gambar toaLalu...........
Apa yang salah???
Bukankah kita hidup di zaman dengan sistem modern yang serba canggih? Lantas kenapa semua hal yang seharusnya mudah, harus selalu "bisa" untuk di buat susah?

No comments:

Post a Comment