Thursday 8 January 2015

Bertahan


Pada akhirnya kamu hanya berlalu seperti angin. Begitu terasa tetapi tidak terlihat mata. Kamu hanya membiarkanku bertahan seperti pohon yang begitu kuat kemudian diabaikan.

Bukan aku tidak melihat ada yang pudar diantara kita. Bukan aku mengabaikan semua yang biasa menjadi tidak biasa. Bukan aku berpura-pura lalu percaya bahwa semua akan baik-baik saja.

Apa rasanya jika semua yang hanya diberikan untukmu tidak lagi utuh menjadi milikmu?
Sadarkah kamu? Pohon itu kini menua, rapuh dan mungkin sebentar lagi mati. Pahamkah kamu? Pohon itu aku............

Jika aku adalah penengah dari satu dan tiga, apa susahnya membuang dua? Bukankah tanpa tengah kalian bisa bersama?
 
Apa rasanya jika tanganmu memegang satu tangan pasanganmu, tapi pasanganmu menggenggam tangan seseorang yang lain?? Pikirku....Tidak ada gunanya bertahan dengan memainkan luka pada perasaan.

3 comments:

  1. waduhhh , bertahan dalam situasi seperti itu memang sangat menyedihkan.

    ReplyDelete
  2. Waah ya jangan bertahan aja biar nggak menyedihkan :D

    ReplyDelete