Sunday 6 November 2016

"Mereka"

Mereka bilang tawaku aku sirna pada satu purnama, mereka bilang hadirmu hanya akan ada saat aku tidak mengerjapkan mata.

Mereka ada tanpa diminta. Aku mencium aroma bentuk-bentuk pengkhianatan. Mereka bersorak seolah nafas mereka akan memanjang dalam setiap riuh tepuk tangan.

Atau mungkin oksigen akan selalu bertambah dalam satu kali tepukan?

Aku tidak pernah menemukan satupun anak manusia begitu tulus pada surya. Bahkan pada udara-udara yang tidak pernah berwujud sempurna.

Bahkan kau tidak akan pernah bisa menerka anak serigala dari dalam topeng rusa.

Mereka menghujammu dengan ribuan pisau, tapi mereka yang paling lantang berteriak kesakitan. Miris!

Kau tidak akan pernah paham bagaimana bermain dengan air yang tenang bukan? Sebaiknya kau pahami ini, Arus yang tenang bukan tidak pernah menenggelamkan hujaman ribuan pisau yang berkarat sampai dasar samudera.

No comments:

Post a Comment