Friday 25 September 2015

Dari nona untuk tuan

Waktumu mungkin tidak akan pernah cukup bahkan nyaris tidak pernah ada untuk seseorang yang kau peluk pada jarak.

Aku dan kamu memang terikat menjadi kita, layaknya pasangan kekasih yang saling mencinta. Hanya mungkin kita agak sedikit berbeda, kamu ada tapi seperti tidak ada.

Jangan berkecil hati dengan kata-kata nona tadi tuan!

Ku tegaskan padamu, halaman kertas putih kosong itu kembali jatuh ditanganmu dan ini adalah halaman kertas putih kosong terakhir yang bisa kau tulis. Maka tulis ulanglah bagian yang menurutmu harus diperbaiki dengan serapi dan sebaik mungkin. Karena sebelumnya kamu pernah mengisi halaman itu dengan tidak baik.

Sekali waktu jika ragumu mulai singgah. Ingatlah lagi bagaimana prosesmu menanti sebuah halaman baru yang selalu kamu pintakan. Ingatlah pada satu titik saat pikirmu mengatakan semua seperti sudah tidak mungkin berubah menjadi mungkin.

Jika ini bukan cinta tidak akan ku kuatkan diriku menghalau jarak, tidak akan kuberikan percayaku pada seseorang yang entah dengan cara yang bagaimana aku akan melihat.

"Jika kamu yang terbaik aku pasti akan kembali dalam pelukanmu" Lalu pertanyaanku, apakah seseorang itu kamu???

Kamu adalah salah satu hal yang sedang aku perjuangkan, tapi jika dibagian tulisan terakhirmu nanti, kamu meminta untuk kembali dilepaskan maka akan kulepas.  Semua tidak akan berarti apa-apa jika salah satu asik berlari dan salah satunya asik berdiam bukan?

Kamu tak harus menjanjikan segala hal yang indah dihadapanku. Lakukanlah apa yang menurutmu baik untuk "kita". Pun aku akan tetap setia disini menunggu langkah kakimu berjalan mendekat kearahku.

Pahamilah sesuatu meskipun fisikmu tidak selalu ada, Percayalah tuan namamu selalu ada dalam setiap sujud dan doa. Karena "kita" ada.

No comments:

Post a Comment