Monday 14 August 2017

Permainan

Terkadang langkah kakimu juga menjadi salah. Terkadang hidup juga senang sekali untuk bersenda gurau.

Sesaat aku menatapmu, seperti surga tepat berada di pelupuk matamu. Detik berikutnya aku mendapati neraka begitu dekat dengan pelupuk mataku.

Waktu berjalan begitu cepat, aku pikir aku adalah satu-satunya orang yang paling mengenalmu dengan amat sangat baik. Tapi aku ingin tersenyum, begitu mendapati diriku yang ternyata jauh tidak mengenal dirimu.

Hari berlalu seolah 1 hariku begitu panjang. Hari yang aku tunggu adalah malam. Dalam pikiran dan hatiku semua akan menjadi tenang, nyatanya tidak. Tetap sama! Pikiran dan hatiku bahkan menjadi lebih buruk.

Pagiku, tidak semenyenangkan (dulu).

Aaaaaahhh deru ombak itu begitu menenangkan. Tiupan angin dari bukit-bukit itu begitu menyejukkan (aku rindu).

Bukankah hidup hanya satu kali? Aaaaah candaan semesta sepertinya begitu membuatku bergetar.

Aku kalah........

Aku seperti asing didalam permainan semesta yang sungguh luar biasa maha bercanda. Aku putarkan otakku, mencari cara agar aku berhasil menertawai hasil dengan puas dan bangga. Tapi jawaban juga tidak kunjung tiba!

Sekali waktu, jika waktumu lengang ajak aku pergi ke taman surga yang aku liat dekat dengan pelupuk matamu. Ajarkan aku bahagia, sekali saja sampai aku lupa bagaimana rasanya tersiksa.

Matamu juga pernah terluka, matamu juga pernah merana. Kamu juga bukan satu-satunya makhluk yang berbahagia. Tapi permohonanku jatuh pada kedua bola matamu.

Jadi kapan lengang waktumu? Aku ingin berbahagia satu kali saja, bukankah hidup hanya satu kali tuan? Aku juga ingin berbahagia di sepanjang 1 kali itu pada permainan yang membuatku turun pada batas terbawah.

No comments:

Post a Comment