Tapi nampaknya kau justru terlihat besar kepala. Kalau kau paham hati wanita, kau akan mengerti bagaimana hatinya kecewa.
Kau paham kami terlalu sering memenangkan perasaan ketimbang bermain dengan pemikiran. Lalu kenapa masih membuat kami menjadi terlalu banyak bermain dengan rasa kalau ternyata ujung-ujungnya bermain dengan luka?
Sudah ku peringatkan padamu jangan sampai aku lelah mengikutimu. Tapi ternyata kepalamu sekeras batu.
Besar harapanku pada seorang lelaki sejati, maka dengan sengaja aku membiarkan diriku mengikuti. Tapi cepat atau lembat saat aku sadar kau bukanlah seseorang yang layak untuk aku ikuti lagi. Jangan heran, jika aku harus mencari seorang pengganti.
No comments:
Post a Comment