About Heart
Monday, 29 April 2024
30 April
Friday, 12 April 2024
Menjelang pagi
Friday, 6 October 2023
Semogaku
Tuesday, 26 September 2023
Perayaan
Saturday, 17 October 2020
Halusinasi
Monday, 25 March 2019
Happy 6 months my soulmate friend
Hai, i'm the one whom quite happy about your growth and for sure your development.
Once again happy 6 months!!!
Nak, saya tidak ingin menyesal dikemudian hari dengan apa yang terjadi denganmu kelak. I contributed all of my time for you. Dari semenjak kamu belum lahir, we discuss what we want to do with you.
Saya mau kamu jadi sosok yang luar biasa. Because you are a leader for your self, your family, your life one day.
-Kalau orang-orang bilang jangan bermimpi ketinggian nanti sakit kalau jatuh, kalau saya bilang padamu mimpi jangan tanggung-tanggung yang tinggi sekalian. Because from a dream, you know what you want to do.
-Saya tidak tau akan bagaimana kritisnya pertanyaanmu ketika kamu nanti sudah mulai berbicara. But i'm getting so excited when those time come. Jangan sedih nak, ketika kamu besar nanti orang melihatmu atau berkomentar. "Tidak semua hal butuh penjelasan". No!! They are totally wrong. Kamu harus tau bagaimana "problem solving" when you asking. They just do not understand how to comunicate, cause you are so special dont sad kalau kamu ketemu tipe seperti itu suatu hari.
-Waktu kamu jatuh dari tempat tidur, saya tidak menyalahkan benda mati, i say sorry to you, saya teledor. Saya tidak mau jadi orang tua yang kaku, kalau saya salah saya akan minta maaf padamu.
-Saya banyak bercerita banyak hal padamu, berulang-ulang. Saya yakin kamu anak yang cerdas, kamu bisa dengan cepat belajar. Saya tidak mengajarkanmu untuk menakuti salah satu dari orang tuamu supaya kamu menurut. Kenapa? Saya takut, kalau salah satu dari kami tidak ada di dunia ini lagi. Sosok yang kamu patuhi menjadi tidak ada lagi dikemudian hari. Kalau kamu selalu ingat, saya pasti selalu bilang "Nanti Allah marah".
Saya percaya, setiap orang tua punya cara terbaik versi mereka dalam mendidik buah hatinya. Termasuk saya dalam mendidikmu. Hal yang paling saya takutkan didunia saat ini adalah kamu. Saya takut salah dalam mendidikmu. Tapi saya pastikan kamu mendapat versi terbaik dari perempuan yang selalu belajar menjadi "sosok ibu" ini. Bagaimana mungkin saya berani bermain-main denganmu? Nak, your word reflection of your self. Percaya pada mimpimu suatu hari nanti, semua pasti terwujud. Percayalah tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, kalau berat rayulah penciptamu. Ingat bermimpilah setinggi langit, tapi hiduplah membumi.
Love from bunda.
Saturday, 16 March 2019
N E W P R O J E C T
Wednesday, 13 March 2019
For you
Dear son,
Suatu hari nanti saya mau kamu berkata "Saya bangga memiliki orang tua seperti ayah dan bunda". Ketika kaki-kaki mungilmu berubah menjadi besar dan kokoh berjalan dengan tegap saya mau suatu hari nanti kamu memeluk kami dengan erat.
Karenamu, kami adalah dua orang anak manusia yang tidak ada apa-apanya. Kami belajar banyak darimu, sungguh. Diantara ketidak sabaran kami, kamu tetap tersenyum, diantara omelan kami kamu tetap memeluk. Apa namanya kalau bukan setulus-tulusnya cinta???
Nak suatu hari nanti kejarlah apa yang saya dan ayahmu capai, lompati kami. Larilah kalau memang harus berlari, saya yakin kamu mampu. Kejar apa yang Ayahmu capai, saya akan membantu. Saya tidak akan mengejarnya, tapi kamu pasti akan mengejarnya. Saya tidak akan berdiam diri, saya hanya mengikuti kemana punggung kalian berdiri.
Hidup bukan tentang permainan dan main-main, nak. Ada perjalanan yang lebih panjang daripada tentang bumi. Saya mau kamu tidak pernah mengenal kata "menyesal". Begitu juga dengan kami yang tidak ingin bertemu dengan kata itu.
Kalau semangatmu mulai hilang, kalau mulai lelah hatimu, lelah harimu, pikiranmu, kembalilah, bacalah lagi tulisan saya. Kata saya, "kamu mampu".
Kiss from us (half of your heart).
Wednesday, 12 December 2018
Letter to my son
Nak, suatu hari nanti saat kamu sudah bisa membaca kamu harus membaca tulisannya bunda.
Untuk anak bunda tercinta......
Terimakasih karena sudah hadir dikehidupan Ayah dan bunda. Memilikimu adalah bahagia yang tidak pernah berujung.
Terimakasih karena selalu bersabar menghadapi bunda yang tidak pernah memahami dan mengerti dengan sosok mungilmu.
Terimakasih mengajarkan bunda bagaimana meredam emosi, untuk terus bersabar saat tangismu pecah tidak kunjung usai.
Nak, ketahuilah....
Sebelum lahirmu, ada banyak permainan dunia yang ingin bunda mainkan. Tapi semenjak bunda tau tentang akan datangnya kehadiranmu diantara kami. Bunda memutuskan untuk tidak masuk dalam permainan dunia yang ingin sekali bunda mainkan.
Kamu adalah titipan Allah yang sangat manis. Diantara patah hati dan kesedihan bunda kamu adalah pelipur nak, kamu obat bagi bunda.
Memilikimu adalah tanggung jawab yang sangat besar yang Ayah dan Bunda pegang. Kamu itu adalah kertas putih yang tidak bernoda. Mau Ayah dan Bunda apakan kamu tergantung kami.
Berjanjilah nak, jadilah anak soleh, anak yang takut, taat dan patuh sama orang tua dan agamamu. Pun demikian kami berjanji akan berusaha mendidikmu dengan baik.
Tulisan ini bunda buat, supaya bunda ingat. Bunda tidak boleh membuang waktu percuma denganmu. Karena setiap hari kamu tumbuh, kamu belajar, kamu harus mengetahui banyak hal dan saya adalah sumbermu.
Nak, Kelak kamu harus mengetahui, bahwa kamu adalah murid pertama yang mengambil semua ilmu saya dan saya merasa senang mengetahui hal itu. 😊
Waktu kamu lahir kamu tau, kamu itu kecil... Keciiiillll sekali. Beratmu 2,7 semua baju, celana, sarung tangan dan kaki, popok, semua kebesaran.
Tapi sejak lahir, kamu adalah anak yang cerdas kamu menyusu dengan amat sangat baik, tugas bunda hanya membangunkanmu supaya kamu tidak tidur terus dan dari situlah dunia bunda berubah.
Harus menahan sakit yang belum selesai setelah melahirkan, jam tidur yang sangat sangat kurang. Hampir setiap jam kamu minta untuk disusui waktu malam hari (jangan ditanya gimana perihnya puting bunda waktu itu). Kamu itu baru bisa tidur pagi hari dengan jadwal setiap 2 jam.
Hampir setiap malam dilalui sambil liatin jam. Oke... /3 berlalu.... Kamu masih nangis.../4 masuk masih tetap belum tidur....(dulu kamu belum seberat sekarang). Biasanya kamu tidur agak lama hampir menjelang subuh. Ritme tidurmu masih berantakan waktu itu, sangat berantakan dan itu lumayan membuat kewalahan.
Nak, kalau suatu hari nanti kamu sudah menikah, dan mempunyai seorang istri lalu kalian berada dalam fase ini. Percayalah ini adalah fase yang berat untuknya, jangan marah bersabarlah, dan bantulah dia. Jangan menuntutnya ini dan itu, mengurus dirinya dan anakmu yang baru lahir saja berat nak. Dia membutuhkanmu, bukan hardikmu apalagi kesalmu.
Jangan pernah mengatakan hal yang menyakiti hatinya, pengorbanannya sudah sangat besar untukmu, dia hanya membutuhkanmu. Jangan pernah mengatakan istrimu tidak multitasking, itu sungguh sangat menyakitinya nak. Sejatinya wanita itu sanggup untuk mengatur banyak hal dalam satu waktu nak.
Kelak mungkin nanti akan ada yang kamu keluhkan tentangnya padaku. Dengarlah ceritaku tentang fase ini dan ceritanya pasti berbeda. Kamu tau kenapa? Karena setiap wanita tidak sama.
Terlalu jauh sepertinya membayangkanmu menikah, tapi tidak apa-apa. Toh suatu hari nanti kamu akan membaca ini. Tumbuhlah menjadi laki-laki yang gagah, soleh, cerdas, cekatan dan perlakukanlah wanitamu sebaik mungkin sama seperti kamu memperlakukan bundamu sebaik mungkin. Jika masa itu sudah datang dan kamu sudah menjadi sosok itu maka, tugas bunda selesai nak.
Kamu tau kenapa kamu harus memperlakukan wanitamu dengan baik?? Karena kita tidak akan pernah mengetahui dibagian detik mana waktu akan berhenti dalam setiap nafas yang berbeda.
Love from Bunda.
Friday, 30 November 2018
Kerja kelompok
Kadang kalian hanya tidak akan pernah mengerti, bagaimana dua anak manusia saling menjatuhkan hati.
Karena hidup sejatinya hanya diantara dua, nyimak dan disimak.
Terkadang yang kau pikir benar, tidak selalu benar. Kadang yang mereka pikir benar, tidak benar menurutmu.
Kisahmu dan kisah mereka berbeda, Karena jatuh cinta dan mencinta hanyalah milik dari dua anak manusia.
Jadi jika ada yang ikut, maka itu bukan dicintai dan mencintai tapi "kerja kelompok".